Soal rasa bagaimana? Para sukarelawan sudah mencabik-cabik surat khabar itu dengan gigi mereka dan menelannya. Mereka pun menganggukkan kepala dan menilainya sungguh lazat.
Dan sudah pasti proses pembuatannya juga memerlukan pengawasan yang ketat. Surat khabar itu dibuat daripada tepung maizena, minyak sayur, permen arab, air dan asam sitrat yang dimasak hingga menjadi pasta liat dan dibentuk menjadi lembaran.
Pasta itu kemudian ditaburkan ke lembaran tipis itu melalui kasa sutra yang diatur sedemikian rupa menjadi headline, foto dan artikel.
Proses pembuatan dan pencetakan ini memerlukankan beberapa jam. Untuk mengeringkannya perlu waktu sedikit lama. Untuk langkah terakhir, surat khabar itu diberi aroma vanila yang baunya lembut.
Charles Bouquet, dari Edible Paper Company, mengatakan projek itu akan mendorong kebiasaan mengitar semula dalam masyarakat. “Kami berharap ini memberikan tambahan aroma pada berita dan menyajikan menu isu-isu terkini yang lebih berwarna.”
No comments:
Post a Comment