Dilaporkan oleh marieclaire: Orola Dalbot yang kini sudah berumur 30 tahun tidak pernah menyangka lelaki yang akan menjadi suaminya adalah suami dari ibu kandungnya. Pekara ini terjadi kerana ayah Orola meninggal ketika ia kecil. Dan ibunya harus segera menikah lagi tetapi dengan lelaki dari klan yang sama dengan mendiang ayahnya. Kerana umur lelaki dari klan mendiang ayahnya yang lebih muda, ibu Orola dibenarkan berkahwin asalkan menikahkan anak perempuannya sebagai isteri kedua dengan lelaki muda calon suaminya. Pekara ini dilakukan sebagai pengganti tugas apabila isteri pertama menjadi tua.
"Saya rasa ibu saya beruntung mendapatkan suami sepertinya, ayah tiri saya adalah seorang yang rupawan dengan senyuman lebar," demikian tutur Dalbot menceritakan tentang ayah tirinya.
Kekaguman Orola akan ayah tirinya berubah menjadi ketakutan. Awalnya ia ingin lari dari rumah tapi ia tak boleh meninggalkan ibunya. Apalagi dengan fakta kalau ia dinikahkan ketika masih sangat kecil. Orola sendiri tak ingat bagaimana rupa dari pesta perkahwinannya. Ia dinikahkan dengan pernikahan ibunya yang waktu itu berumur 25 tahun.
Kini Orola sudah menerima tradisi yang hampir pupus dan dilarang oleh agama ini dengan damai. Sekarang ia adalah ibu dari tiga orang anak yang berusia 14 tahun dan 7 tahun dan seorang putri berusia 19 bulan hasil dari perkahwinannya dengan ayah tirinya Noten. Mereka tinggal satu rumah kecil di mana mata pencarian adalah menjual minyak untuk memasak dan lilin. Selain itu mereka juga mempunyai tanah kecil yang ditanam pisang dan nanas.
No comments:
Post a Comment